Wednesday, 9 May 2007

Le Printemps Français 2007/Festival Seni Budaya Perancis 2007: Fotografi

dr milis sebelah..

Dalam rangka pembukaan Le Printemps Français, Centre Culturel Français (CCF) Jakarta mengundang Anda pada acara pembukaan pameran fotografi :


LIBRE JOURNAL DE JAKARTA : Portraits et autres voyages
oleh Gérard Rondeau


Pameran : 11 > 25 Mei 2007 – pk.10.00 > 19.00

Pembukaan: Kamis, 10 Mei 2007 – Pk. 19.30
Dimeriahkan dengan konser SORE

Diskusi: Sabtu, 12 Mei 2007 pk.15.00 - Terbuka untuk umum
Tema: 3 Dimensi - Potret Fotografi Gérard Rondeau dari Mata Pencipta, Subyek, dan Pembaca

Galeri Nasional Indonesia
Jl. Medan Merdeka Timur no. 14 – Jakarta Pusat
www.galeri-nasional.or.id

***
Gérard Rondeau, fotografer potret terkemuka, mempersembahkan sudut padang tentang beberapa profil yang telah meramaikan dan memperbarui dunia budaya Indonesia. Pada setiap pertemuannya, sang fotografer meminta 13 modelnya untuk berbagi « ruang pribadinya » sekaligus menunjukkan sisi kota Jakarta yang tidak biasa, mereka yang telah berbagi dengan Rondeau antara lain : Wien Mulidan, Nia Dinata, Hanafi, Jecko Siempo, Oscar Lawalata, Mohamad Iqbal, Ade Darmawan, Nano & Ratna Riantiarno, Sujiwo Tejo, Ayu Utami, Hadi Purnomo, Pramoedya Ananta Toer (Alm), Benyamin Sueb (Alm), Anggun.


Gérard Rondeau lahir pada tahun 1953 di daerah Chalon-sur-Marne (Prancis) dan hidup di Champagne. Ia banyak menjelajahi « Eropa lain » mulai dari wilayah Balkan hingga negara-negara Baltik, namun juga tertarik pada Maroko, Benin, Amerika Serikat, Argentina, Indonesia ... Gérard Rondeau meraih penghargaan Globes de Cristal 2007 dengan kategori seniman terbaik tahun 2007. Penghargaan Globe de Cristal ini adalah penghargaan yang dipersembahkan oleh insan pers ditujukan untuk orang yang bergerak di bidang seni budaya.


« Konsep Rondeau mengenai potret mirip dengan konsep Manet dan Cézanne. Wajah dalam karya Manet dan Cézanne bukanlah cerminan dari suatu perasaan atau status sosial. Namun wajah-wajah tersebut menimbulkan berbagai ide yang berlawanan dan berubah-ubah seperti setiap pribadi. (…) Sama seperti potret Rondeau, yang bertindak dalam jeda waktu dua sisi tertentu dan memunculkan rasa akrab dan tanda tanya »

Philippe Dagen, penulis, sejarahwan dan kritikus seni - Cuplikan dari « Chroniques d’un portraitiste »

No comments:

Post a Comment